POSTED BY: Berlian Nurilhuda
Tanaman tomat atau dalam bahasa latinnya Lycopersicon esculentum tergolong ‘warm season crop’ dengan suhu optimum untuk pertumbuhan sekitar 20-28◦C, untuk mendapatkan pembungaan yang baik sebaiknya ditanam di dataran tinggi. Tetapi untuk varietas-varietas yang tahan panas seperti Intan, Ratna, Mutiara dan varietas lokal dapat membentuk buah lebat di dataran rendah. Tanah harus baik drainasenya, tidak menggenang dan becek dan sedikit asam (pH 5-7). Cahaya yang moderat dibutuhkan selama bercocok tanam tomat supaya menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicorn
Spesies : Lycopersicon esculentum Mill.
Dari sekian banyak varietas tomat yang
ada, yang banyak ditanam petani adalah tomat varietas ratna, berlian,
precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah
dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah varietas Artaloka.
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman
tomat dapat tumbuh disemua tempat dari dataran rendah sampai datarn
tinggi. Hanya saja di daerah basah atau curah hujan tinggi
pertumbuhannya kurang baik. Disamping buahnya banyak diserang panyakit,
seperti penyakit cendawan dan sebangsanya, sehingga untuk daerah basah
dan berudara lembab dianjurkan menanam tomat pada musim kemarau.
Selanjutnya tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan
tidak suka daerah yang selalu berawan. Tanaman tomat menghendaki iklim
kering dengan suhu siang 18 -27 oC dan malam hari 15 -20 oC.
Tanaman
tomat tidak cocok tumbuh pada tanah yang tergenang air atau tanah yang
becek. Untuk pertumbuhan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang
gembur dengan pH 5 -6, tanah sedikit gembur dan banyak mengandung humus
serta pengairan yang cukup mulai tanam sampai waktu panen.
Budidaya
tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk
produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak
disukai. Selanjutnya bahwa sinar matahari yang dikehendaki tanaman tomat
adalah minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada kisaran 750 -1.250
mm/tahun.
Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah budidaya tomat dilakukan dengan sistem semi konvensional (10 -15
cm) yang berguna untuk mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan.
Lahan yang telah diolah diberikan pupuk kandang.
Pembibitan dan Penanaman
Pembibitan
dilakukan dengan menggunakan perbandingan 2 bagian tanah dan 1 bagian
pupuk kandang. Setelah 3-4 minggu pembibitan (4 helai daun) maka bibit
siap dipindahkan kelapangan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 0,60
m x 0,75 m.
Persemaian.
Persemaian tanpa bumbungan dapat dilakukan
di bak-bak semai atau di bedengan dengan cara tabur rata atau dengan
larikan. Sementara persemaian dengan bumbungan dapat dilakukan dengan
pembumbungan ke dalam pot-pot daun, pot plastik atau pot kertas pada
umur 7 – 10 hari setelah semai. Bumbungan diletakkan di atas media
setebal 5 cm agar akar tunggang tidak membengkok. Media semai terdiri
dari tanah:pupuk kandang:pasir = 1 : 1 : 1 . Media semai dan media
bumbungan harus disterilisasi terlebih dahulu dengan pengukusan atau
dengan pemberian basamid.
Pemindahan bibit ke lapang atau transplanting dapat dilakukan
pada umur 3 – 4 minggu setelah pembumbungan. Ukuran bibit yang baik
memiliki tinggi 10-15 cm dengan daun sempurna 2-3 pasang. Sebelum pindah
tanam, lubang tanam harus dipersiapkan 2 minggu sebelumnya. Jarak antar
baris 80 – 100 cm dan jarak dalam baris 40-60 cm. Lubang dibiarkan
terbuka dan dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Ukuran lubang
tanam kira-kira 20 x 20 x 20 cm. Satu minggu sebelum transplanting,
dasar lubang diberi pupuk TSP sebanyak 10 gram dan diberi pupuk
kandang ½ kg. Tiga minggu berikutnya jatah urea sebanyak 4 gram
diberikan melingkar, dengan jarak 10 -15 cm dari batang.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan untuk menjaga keseimbangan hara didalam tanah sehingga dapat
mencapai hasil produksi yang optimal. Selain dilakukan pemupukan melalui
tanah maka tanaman tomat juga dilakukan pemupukan melalui daun.
Pemupukan melalui daun mempunyai kelebihan jika dibandingkan pemupukan
melalui tanah, yaitu larutan hara tanaman yang diberikan akan segera
terserap dengan sempurna baik hara makro maupun hara mikro. Umumnya
pupuk yang diberikan melalui daun terdiri dari unsur hara makro dan
unsur hara mikro.
Pemberian
pupuk melalui daun akan menghindari persaingan pengambilan unsur hara
antara tanaman tomat dengan tanaman lainnya seperti tanaman pengganggu.
Pemupukan melalui daun merupakan penambahan dan penyempurnaan pemberian
pupuk melalui tanah. Hal ini terutama pada keadaan tertentu, misalnya
dalam keadaan tanaman kurang air, maka pemberian pupuk daun akan lebih
baik, karena unsur hara yang terdapat ditanah kurang tersedia karena
proses kelarutannya yang kecil.
Selain
keuntungannya, tentu ada juga kekurangannya dari pupuk ini antara lain
bila diberikan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan
bagi tanaman. Tidak baik bila diberikan dalam kondisi hujan karena akan
terjadi pencucian unsur hara sebelum diserap oleh tanaman. Konsentrasi
pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman, karena
jika berlebihan akan menyebabkan tanaman menjadi layu yang akan
menyebabkan kematian bagi tanaman.
Dosis pupuk per hektar adalah 10-20 ton/ha pupuk kandang, 5 – 100 kg N/ha, 80 – 100 kgP2O5/ha dan 60 – 120 kg K2O/ha.
Dapat juga diaplikasikan pupuk majemuk dengan perbandingan 1-2-1;
1-2-2; 1-3-1 atau 1-4-1 tergantung tanahnya. Pemberian pupuk nitrogen
dilakukan dua kali aplikasi pada saat tanam dan saat berbunga. Pemberian
kalsium perlu dilakukan untuk mencegah blossom end rot. Pemberian pupuk daun dapat dilakukan pada saat tanam sampai berbunga
Pemeliharaan.
Untuk
mendapatkan perimbangan fase vegetatif ke generatif perlu dilakukan
pemangkasan dan perompesan tunas-tunas. Satu batang utama dibiarkan dan
dilakukan pembuangan semua cabang. Untuk menunjang pertumbuhannya, tanaman
tomat perlu diberi penopang dengan tonggak bambu atau dililit tali
rafia dan digantung pada kawat atau tiang. Pemotongan daun-daun bawah
perlu dilakukan untuk mengurangi sumber percikan air hujan yang
mengandung patogen tanah. Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak ada akar yang luka. Pemberantasan hama dan penyakit tanaman
tomat perlu dikakukan secara berkala. Yang perlu dicegah adalah serangan
busuk daun hitam yang disebabkan oleh Phytophtora infestans.
Pemanenan.
Pemanenan
dilakukan sesuai dengan kriteria matang petik yang diinginkan tergantung
tujuan dan jarak pemasaran, bisa pada saat matang hijau, semburat atau turning, merah muda, atau merah tua atau table ripe. Hasil panen dapat bervariasi sekitar 1/3 – 2 kg pada tomat dengan cara bercocok tanam di lahan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar