Selasa, 13 September 2011

Budidaya Tomat


POSTED BY: Berlian Nurilhuda



Tanaman tomat atau dalam bahasa latinnya Lycopersicon esculentum tergolong ‘warm season crop’ dengan suhu optimum untuk pertumbuhan sekitar 20-28◦C, untuk mendapatkan pembungaan yang baik sebaiknya ditanam di dataran tinggi. Tetapi untuk varietas-varietas yang tahan panas seperti Intan, Ratna, Mutiara dan varietas lokal dapat membentuk buah lebat di dataran rendah. Tanah harus baik drainasenya, tidak menggenang dan becek dan sedikit asam (pH  5-7). Cahaya yang moderat dibutuhkan selama bercocok tanam tomat supaya menghasilkan pertumbuhan yang optimal.

Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicorn
Spesies : Lycopersicon esculentum Mill.
Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani adalah tomat varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah varietas Artaloka.

Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat dapat tumbuh disemua tempat dari dataran rendah sampai datarn tinggi. Hanya saja di daerah basah atau curah hujan tinggi pertumbuhannya kurang baik. Disamping buahnya banyak diserang panyakit, seperti penyakit cendawan dan sebangsanya, sehingga untuk daerah basah dan berudara lembab dianjurkan menanam tomat pada musim kemarau. Selanjutnya tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan tidak suka daerah yang selalu berawan. Tanaman tomat menghendaki iklim kering dengan suhu siang 18 -27 oC dan malam hari 15 -20 oC.

Tanaman tomat tidak cocok tumbuh pada tanah yang tergenang air atau tanah yang becek. Untuk pertumbuhan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur dengan pH 5 -6, tanah sedikit gembur dan banyak mengandung humus serta pengairan yang cukup mulai tanam sampai waktu panen.

Budidaya tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai. Selanjutnya bahwa sinar matahari yang dikehendaki tanaman tomat adalah minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada kisaran 750 -1.250 mm/tahun.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah budidaya tomat dilakukan dengan sistem semi konvensional (10 -15 cm) yang berguna untuk mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan. Lahan yang telah diolah diberikan pupuk kandang.

Pembibitan dan Penanaman

Pembibitan dilakukan dengan menggunakan perbandingan 2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang. Setelah 3-4 minggu pembibitan (4 helai daun) maka bibit siap dipindahkan kelapangan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 0,60 m x 0,75 m.

Persemaian.

Persemaian tanpa bumbungan dapat dilakukan di bak-bak semai atau di bedengan dengan cara tabur rata atau dengan larikan. Sementara persemaian dengan bumbungan dapat dilakukan dengan pembumbungan ke dalam pot-pot daun, pot plastik atau pot kertas pada umur 7 – 10 hari setelah semai. Bumbungan diletakkan di atas media setebal 5 cm agar akar tunggang tidak membengkok. Media semai terdiri dari tanah:pupuk kandang:pasir = 1 : 1 : 1 . Media semai dan media bumbungan harus disterilisasi terlebih dahulu dengan pengukusan atau dengan pemberian basamid.

Pemindahan bibit ke lapang atau transplanting dapat dilakukan pada umur 3 – 4 minggu setelah pembumbungan. Ukuran bibit yang baik memiliki tinggi 10-15 cm dengan daun sempurna 2-3 pasang. Sebelum pindah tanam, lubang tanam harus dipersiapkan 2 minggu sebelumnya. Jarak antar baris 80 – 100 cm dan jarak dalam baris 40-60 cm. Lubang dibiarkan terbuka dan dibiarkan terkena sinar matahari langsung. Ukuran lubang tanam kira-kira 20 x 20 x 20 cm. Satu minggu sebelum transplanting, dasar lubang diberi pupuk TSP sebanyak 10 gram  dan diberi pupuk kandang ½ kg. Tiga minggu berikutnya jatah urea sebanyak 4 gram diberikan melingkar, dengan jarak 10 -15 cm dari batang.



Pemupukan

Pemupukan dilakukan untuk menjaga keseimbangan hara didalam tanah sehingga dapat mencapai hasil produksi yang optimal. Selain dilakukan pemupukan melalui tanah maka tanaman tomat juga dilakukan pemupukan melalui daun. Pemupukan melalui daun mempunyai kelebihan jika dibandingkan pemupukan melalui tanah, yaitu larutan hara tanaman yang diberikan akan segera terserap dengan sempurna baik hara makro maupun hara mikro. Umumnya pupuk yang diberikan melalui daun terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Pemberian pupuk melalui daun akan menghindari persaingan pengambilan unsur hara antara tanaman tomat dengan tanaman lainnya seperti tanaman pengganggu. Pemupukan melalui daun merupakan penambahan dan penyempurnaan pemberian pupuk melalui tanah. Hal ini terutama pada keadaan tertentu, misalnya dalam keadaan tanaman kurang air, maka pemberian pupuk daun akan lebih baik, karena unsur hara yang terdapat ditanah kurang tersedia karena proses kelarutannya yang kecil.

Selain keuntungannya, tentu ada juga kekurangannya dari pupuk ini antara lain bila diberikan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman. Tidak baik bila diberikan dalam kondisi hujan karena akan terjadi pencucian unsur hara sebelum diserap oleh tanaman. Konsentrasi pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman, karena jika berlebihan akan menyebabkan tanaman menjadi layu yang akan menyebabkan kematian bagi tanaman.

 Dosis pupuk per hektar adalah 10-20 ton/ha pupuk kandang, 5 – 100 kg N/ha, 80 – 100 kgP2O5/ha dan 60 – 120 kg K2O/ha. Dapat juga diaplikasikan pupuk majemuk dengan perbandingan 1-2-1; 1-2-2; 1-3-1 atau 1-4-1 tergantung tanahnya. Pemberian pupuk nitrogen dilakukan dua kali aplikasi pada saat tanam dan saat berbunga. Pemberian kalsium perlu dilakukan untuk mencegah blossom end rot. Pemberian pupuk daun dapat dilakukan pada saat tanam sampai berbunga

Pemeliharaan. 

Untuk mendapatkan perimbangan fase vegetatif ke generatif perlu dilakukan pemangkasan dan perompesan tunas-tunas. Satu batang utama dibiarkan dan dilakukan pembuangan semua cabang. Untuk menunjang pertumbuhannya, tanaman tomat perlu diberi penopang dengan tonggak bambu atau dililit tali rafia dan digantung pada kawat atau tiang. Pemotongan daun-daun bawah perlu dilakukan untuk mengurangi sumber percikan air hujan yang mengandung patogen tanah. Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada akar yang luka. Pemberantasan hama dan penyakit tanaman tomat perlu dikakukan secara berkala. Yang perlu dicegah adalah serangan busuk daun hitam yang disebabkan oleh Phytophtora infestans.

Pemanenan. 

Pemanenan dilakukan sesuai dengan kriteria matang petik yang diinginkan tergantung tujuan dan jarak pemasaran, bisa pada saat matang hijau, semburat atau turning, merah muda, atau merah tua atau table ripe. Hasil panen dapat bervariasi sekitar 1/3 – 2 kg pada tomat dengan cara bercocok tanam di lahan.
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar